Month: October 2022
Bersama IESR dan ISA, Gaungkan Semangat Tenaga Surya di Indonesia
By Admin
JAKARTA – Institute for Essential Services Reform (IESR) kembali menyelenggarakan seminar terkait perkembangan energi surya di Indonesia. IESR menggandeng International Solar Allience (ISA) sebagai collaborators dalam acara yang diselenggarakan pada Kamis (27/10) ini. Bertempat di Mandarin Oriental Jakarta secara hybrid, acara ini mengangkat tema “Shine Bright: Advancing G20 Solar Leadership.” Tema tersebut diambil karena selaras dengan fokus presidensi Indonesia dalam G20 tahun ini yang banyak mengangkat isu renewable energy.
Dibuka oleh Arifin Tasrif selaku Menteri ESDM yang hadir secara online, Arifin menyampaikan apresiasi kepada IESR dan ISA atas terselenggaranya acara ini. Selain itu, Arifin juga menyampaikan bahwa untuk mengimplementasikan tujuan besar dalam pengembangan Solar PV, maka diperlukan kontribusi dari banyak pihak, bukan hanya dari pemerintah, pelaku bisnis, dan pengembang solar panel, namun juga dari para kostumer, baik sektor komersial maupun industrial.
Executive Director of IESR, Fabby Tumiwa, menyampaikan bahwa seminar ini juga menjadi ajang launching Indonesia Solar Energy Outlook (ISEO) 2023 dengan beragam harapan yang digagas. “We do hope that publication (ISEO) could support Indonesia’s stakeholder and policy maker to achieve solar PV deployment soon and for the future”, ujar Fabby. Saat ini, IESR berupaya menjadi pihak yang menjembatani antara ambisi dan realitas dalam memajukan industri PLTS di Indonesia. Mengawal deklarasi target 2,3 GW PLTS di tahun 2023, yang masih di angka 0,2 GW pada tahun 2022 ini.
Sebagai langkah lanjut dari kegiatan Indonesia Solar Summit (ISS) 2022 yang telah selenggarakan April lalu, acara ini juga diisi dengan High-level dialogue dan Talkshow. Turut hadir berbagai stakeholders dan pemangku kebijakan. Mulai dari kementerian dan lembaga pemerintahan terkait, BUMN, Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) dan asosiasi terkait lainnya, lembaga international, lembaga pembiayaan, sektor industri dan komersial, kedutaan, perusahaan pengembang energi terbarukan, dan EPC PLTS. Acara ditutup dengan penyampaian harapan bahwa acara seperti ini seharusnya bisa terus berlanjut, tidak hanya karena adanya agenda G20 saja. Diharapkan seluruh masyarakat, khususnya yang hadir dalam acara dapat sadar akan pentingnya menggunakan energi baru terbarukan, khususnya tenaga surya dalam mengatasi permasalahan energi dan pemanasan global yang mengancam. Ajakan untuk menggunakan PLTS Atap pun terus digaungkan agar lebih banyak masyarakat yang teredukasi dan tergugah untuk beralih ke energi baru terbarukan.
Recent Posts
AL Kharsaah, PLTS 800 MWp yang Digunakan Pada Piala Dunia Qatar 2022
By Admin
Sejak diresmikan FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar serius membangun infrastruktur secara masif. Sekitar Rp 3.140 Triliun dihabiskan Pemerintah Qatar untuk menyukseskan gelaran Piala Dunia di negerinya. Nilai fantastis tersebut menjadikan FIFA World Cup 2022 sebagai penyelenggaraan piala dunia termahal sepanjang masa.
Selain membangun infrastruktur seperti stadion, hotel, bandara, dan sarana telekomunikasi, Qatar juga serius membangun pembangkit energi listrik ramah lingkungan. Salah satunya, PLTS Al Kharsaah dengan Kapasitas 800 MWp. Pembagkit Listrik Tenaga Surya yang dibangun untuk menyuplai kebutuhan energi selama perhelatan piala dunia berlangsung.
Al Kharsaah, PLTS pertama di Qatar yang memiliki kapasitas 800 MWp dengan luas area 10 kilometer persegi. Berjarak 80 km dari barat Ibu Kota Doha, PLTS ini dikembangkan oleh perusahaan minyak dan gas multinasional terintegrasi asal perancis yaitu Total Energies dan Qatar Energy bersama Marubeni sebagai mitra nya.
Al Kharsaah mengintegrasikan 2 juta modul bifacial seri LONGi Hi-MO dengan efisiensi tinggi yang dipasang pada pelacak sumbu tunggal. Panel ini juga dilengkapi dengan sel Fotovoltaik di kedua sisi yang memungkinkan menangkap sinar matahari langsung di 1 sisi dan menangkap sinar yang dipantulkan di tanah oleh sisi lain sehingga listrik dapat diproduksi optimal.
Qatar meresmikan Al Kharsaah pada 18 Oktober 2022. Al Kharsaah mampu menyediakan kebutuhan listrik hingga 10% dari pasokan energi di Qatar, termasuk ketika Piala Dunia 2022 berlangsung.
Menteri Energi dan Presiden Qatar Energy, Saad Sherida Al Kaabi menuturkan bahwa Al Kharsaah merupakan salah satu PLTS terbesar di Timur Tengah. Keberadaannya mampu menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Qatar yang mulai berkomitmen menggunakan energi non fosil.
Terakhir, Patrick Pouyanne sebagai Chairman and Chief Executive Officer Total Energies mengatakan bahwa proyek raksasa ini berkontribusi pada peta jalan keberlanjutan Qatar. Al Kharsaah membuktikan kemampuan Total Energies dalam mendukung negara-negara produsen minyak dalam transisi energi mereka. Misi menggabungkan gas alam dan energi matahari untuk memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat. Menurutnya, keberhasilan tersebut membawa pihaknya lebih dekat pada tujuan meningkatkan kapasitas produksi 35 GW pada 2025 mendatang.
sumber: kora-jakarta.com, mediaedukasi.id, liputan9.com, listrikindonesia.com, energynews.portal.id, republika.co.id, merdeka.com, finance.detik.com
Recent Posts
SEI Buka Peluang Investasi Melalui West Java Investment Summit 2022
By Admin
BANDUNG – West Java Investment Summit (WJIS) tahun ini kembali diselenggarakan dengan tema“Green Investment: Food Security & Renewable Energy”pada 5-6 Oktober 2022. Bertempat di Convention Hall Trans Luxury Hotel Bandung, acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat ini berupaya untuk mewadahi potensi investasi yang ada di Jawa Barat.
Melalui WJIS 2022, SEI ikut berpartisipasi dalam menawarkan beragam peluang kerja sama proyek atau investasi di bidang Renewable Energy, khususnya Solar PV di Jawa Barat kepada para investor, pebisnis, instansi keuangan, maupun pemerintahan. Terdapat beberapa jenis proyek besar yang ditawarkan, mulai dari Public Street Lighting Infrastructure, Solar Rooftop Power Plant, Ice Maker & Cold Storage Power Plant, Vannamai Shrimp Farm Solar Power Plant, Ground Mounted Solar Power Plant, dan Telecommunication Solar Power Plant.
“We hope that this meeting can be an opportunity for us to cooperate in various projects in the field of Renewable Energy System, especially in West Java,“ ujar I Made Sandika, Direktur Pemasaran dan Pengembanga Bisnis SEI.
Pada acara ini, Gubernur Jawa Barat mengatakan bahwa WJIS 2022 mengambil tema “Green Investment Food Security and Renewable Energy” sesuai dengan harapan Presiden RI agar seluruh stakeholder mencari solusi terhadap potensi krisis pangan dan krisis energi. “Inilah jawaban Jawa Barat, kita kedatangan teknologi, kedatangan investasi kapital untuk membangun Jawa Barat di dua sektor tadi. Total nilai proyek yang ditawarkan dalam forum ini Rp 59 triliun, di sektor energi hijau dan pangan,” ujarnya.
Sebagai pionir perusahaan penyedia energi terbarukan di Jawa Barat, SEI tidak meninggalkan kesempatan untuk membuka kerja sama dalam acara ini. Beberapa instansi menawarkan untuk melakukan 1 on 1 meeting baik dalam acara tersebut ataupun setelah acara usai. Selain mengisi presentasi di ruang utama, SEI juga membuka booth stand untuk mengkampanyekan penggunaan PLTS atap di kalangan masyarakat.
SEI membawa misi dan semangat pemanfaatan energi terbarukan untuk sama-sama diguangkan di Jawa Barat, dan di Indonesia. Kesempatan ini adalah peluang untuk melangkah lebih jauh mewujudkan visi Indonesia Net Zero Emission di tahun 2060.
Recent Posts
SEI Jajaki Kerja Sama dengan Pemerintah Kabupaten Maros Sulawesi Selatan
By Admin
BANDUNG – Kantor SEI selalu ramai dikunjungi oleh berbagai pihak yang datang untuk melakukan kerja sama. Selasa lalu (4/10), giliran Bupati Maros beserta rombongan yang datang ke Kantor SEI untuk memenuhi undangan penjajakan kerja sama antara SEI dengan Pemerintah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Kerja sama ini adalah sebuah kesempatan bagi SEI untuk memberi kebermanfaatan dan total solusi dari penggunaan Solar Panel sebagai penghasil energi bersih yang ramah lingkungan. Apalagi pemanfaatan energi baru terbarukan di Maros masih sangatlah minim. Hal diungkapkan oleh Kadin PU Maros, A Muetazam. “Sebagai gambaran, kondisi saat ini di Maros masih belum banyak menggunakan energi baru terbarukan atau panel surya.”
Dari kondisi tersebut, SEI melihat potensi kerja sama yang dapat dilakukan. Mulai dari pembuatan PJU Tenaga Surya, Solar Rooftop di kantor pemerintahan, PV Roof di fasilitas rumah sakit pemerintah, hingga Ice Maker dan Cold Storage Solar Power Plant yang kini menjadi produk bisnis baru SEI. Bupati Maros, H.A.S. Chaidir Syam memandang bahwa banyak potensi yang bisa dilakukan bersama dengan SEI, mulai dari aplikasi panel surya di daerah pesisir hingga pegunungan. Manfaatnya pun akan sangat terasa bagi masyarakat Maros. “Masyarakat juga pasti akan sangat senang. Bisa menikmati penghematan listrik dari PLTS ini,” ujar Chaidir.
Pertemuan kali ini dimulai dengan melakukan company visit meninjau aplikasi solar PV di Kantor SEI. Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan materi, diskusi, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). MoU ditandatangani oleh Bupati Maros, H.A.S. Chaidir Syam, dan Direktur Utama SEI, Bambang Iswanto. Turut mendampingi pula Kepada Dinas PU Maros, A. Muetazam, Staff Ahli Bupati Alamsyah Sitaba, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis I Made Sandika, serta rombongan lainnya.
Kedua pihak berharap dengan pertemuan ini akan terjalin kerja sama yang baik dan bermanfaat bagi pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Maros.