Month: August 2022
Kunjungi PLHS Nusa Penida, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Berikan Apresiasi
By Admin
NUSA PENIDA – Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Jendral TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko didampingi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta meninjau progres pembangunan PLHS Nusa Penida di Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung (29/08). Kunjungan kerja ini dalam rangka monitoring pembangunan PLHS Nusa Penida sebagai salah satu showcase Energi Baru Terbarukan (EBT) yang akan ditunjukkan pada agenda G20 nanti.
“Saya sangat mengapresiasi pembangunan PLTS Hybrid Nusa Penida untuk mendorong laju transformasi energi hijau. Yang lebih membanggakan, potensi yang sangat besar ini dimunculkan dari kawasan bukit kapur yang dianggap tidak produktif untuk menghasilkan sesuatu,” ujar Moeldoko memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat.
Pembangkit Listrik Hybrid Surya (PLHS) Nusa Penida ini merupakan proyek milik PT Indonesia Power yang bekerja sama dengan PT Surya Energi Indotama (SEI) dan Hitachi sebagai konsorsium. Pembangunan PLHS dengan kapasitas 4,2 MWp ini telah dilakukan sejak Maret 2022 dan ditargetkan selesai Oktober 2022 untuk menyokong pelaksanaan KTT G20 Bali November mendatang. Progres pembangunannya saat ini telah mencapai 82 persen.
Pembangkit yang menggabungkan antara tenaga surya dan diesel ini merupakan salah satu upaya dalam mencapai target bauran EBT Nasional sebesar 23% ditahun 2025 dan mendukung pencapaian komitmen National Determined Contribution (NDC) Republik Indonesia Tahun 2030. Dibangun di atas lahan seluas 4,5 hektare (ha), PLHS Nusa Penida diproyeksikan mampu menghasilkan 6.387 MWh atau setara dengan kebutuhan 3.000 rumah. Energi ramah lingkungan PLHS ini diharapkan mampu menurunkan emisi karbon sebesar 3.200 ton CO2 per tahun.
“Kita perlu lingkungan yang sehat. PLTS ini akan mengurangi emisi karbon cukup besar. Tentu ini baik untuk masa depan anak-anak Indonesia,” tambah Moeldoko.
Pada agenda tersebut, Harlen selaku Direktur Pengembangan dan Niaga PT Indonesia Power menyampaikan bahwa PLHS ini mampu menurunkan pemakaian BBM sebesar kurang lebih 1.596.875 Liter/tahun yang setara dengan pengeluaran anggaran sebesar Rp 19 T per tahun. Di samping itu, Moeldoko menjelaskan jika negara saat ini masih menanggung beban subsidi energi hingga sebesar Rp 700 Triliun.
“Ini sangat baik. Jika ini bisa ditekan, maka anggarannya (subsidi energi) bisa (dialihkan) untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan,” tegas Moeldoko.
Setelah kunjungan selesai, Moeldoko memberikan lampu hijau bahwa PLHS Nusa Penida menjadi salah satu proyek yang akan untuk dikunjungi Presiden Jokowi kemudian hari.
Bersama rombongan, turut hadir Direksi PT Indonesia Power, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis SEI I Made Sandika Dwiantara, Dandim 1610 Klungkung Letnan Kolonel Inf. Sugendar Suryaningrat, Kapolres Klungkung AKBP I Nengah Sadiarta, Kepala Baperlitbang Kab. Klungkung Anak Agung Gede Lesmana, camat Nusa Penida Komang Widiasa Putra, serta undangan lainnya. (**)
Recent Posts
Pertama di Indonesia, KPBU-PJU Siap Jadikan Lombok Barat Terang Benderang
By Admin
LOMBOK – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam hal ini Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid kembali melakukan pertemuan dengan Direktur Utama PT Surya Energi Indotama (SEI) Bambang Iswanto dalam pembahasan mengenai proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Penerangan Jalan Umum (PJU).
Dalam rapat ini dihadiri oleh Sekda H. Baehaqi, Asisten II Daerah Rusditah, Kepala OPD, Direktur Utama PT SEI Bambang Iswanto, GM Pemasaran dan Penjualan PT SEI Krisna Aditya serta jajaran lainnya.
Proyek yang disiapkan sejak tahun 2018 ini merupakan upaya dari kedua belah pihak untuk bisa mewujudkan Lombok Barat terang benderang yang dimana nantinya akan ada 12.005 titik PJU yang tersebar di 176 ruas jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten.
SEI sebagai salah satu anak perusahaan PT Len Industri (Persero) di bidang Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi bersama dengan Pemkab Lombok Barat menyiapkan proyek KPBU PJU tersebut dimana proyek ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Bupati melalui Asisten II Setda Lobar, selaku tim KPBU-PJU Kabupaten Lobar menyampaikan bahwa Pemkab Lobar masih harus banyak belajar dalam membuat rencana mengenai KPBU.
”Kami harus detail dan tentunya bantuan dari Menteri ESDM yang telah membantu kami dalam memastikan bahwa Lobar telah berada pada jalur yang tepat,” jelasnya.
Bambang Iswanto selaku Direktur Utama SEI mengatakan karena proyek ini merupakan yang pertama di Indonesia pastinya kedepan akan ada kendala yang dihadapi. Hal ini dikarenakan belum ada daerah lain yang bisa dijadikan contoh dalam pelaksanaan KPBU ini.
“Meskipun dihadapkan oleh banyaknya kendala, kami akan tetap memegang komitmen kami dalam melayani dan bekerjasama dengan Pemkab. Lobar,” ujar Bambang.
H. Fauzan Khalid meminta agar pada diskusi selanjutnya dapat ditindak lanjuti oleh tenaga ahli dari PT SEI dan dari Pemkab. Politisi Nasdem tersebut juga menegaskan untuk pembahasan teknis bisa lebih dipercepat dan tidak melebihi bulan September 2022.
“Awal tahun 2023 bisa dimulai untuk dilaksanakan KBPU ini,” pinta Fauzan.
Kembali Lakukan Diskusi Tenaga Ahli
Sesuai dengan permintaan Bupati Lombok Barat pada pertemuan 8 Agustus lalu, tenaga ahli kedua belah pihak melakukan diskusi yang dilaksanakan pada 15-21 Agustus bertempat di Hotel Aruna Senggigi bersama dengan Project Adlight dari KESDM EBTKE, LKPP, PT PII, PT SEI melakukan rapat koordinasi bersama menindaklanjuti dokumen pemenuhan yaitu pembahasan draft Perjanjian Kerja Sama (PKS).
Selain dokumen pemenuhan, Adapun pembahasan outstanding yang akan dilakukan oleh Pemkab Lombok barat serta PT SEI guna percepatan menuju tahapan selanjutnya. Hasil dari rapat di Lombok Barat ini adalah kesepakatan jadwal finalisasi draft PKS dan pemenuhan outstanding.
Diskusi ini dihadiri oleh tim Pemasaran dan Penjualan, Legal, Risk Management, Proyek dan Produksi, serta tim Akuntansi Keuangan dari PT Surya Energi Indotama.
Harapannya, setelah diskusi intensif yang dilakukan, KPBU-Lombok ini akan segera terlaksana dengan lancar sesuai dengan harapan bersama demi kemaslahatan masyarakat dan mewujudkan Lombok Barat yang terang benderang.
Recent Posts
Riset PLTS Apung: BRIN, SEI, dan Gani Arta Peduli Pemanfaatan Sumber Daya Energi yang Ramah Lingkungan
By Admin
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya, salah satunya sumber daya energi. Mulai dari minyak bumi, panas bumi, ombak, angin, matahari, dan lainnya. Pemanfaatan sumber daya energi yang maksimal dan ramah lingkungan akan menghasilkan kebermanfaatan bagi masyarakat serta keseimbangan bagi alam. Hal tersebut dapat terwujud ketika masyarakat paham atas pengelolaan berbasis lingkungan dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Demi mewujudkan pemanfaatan sumber daya energi yang maksimal dengan menggunakan teknologi terkini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), PT Surya Energi Indotama (SEI), dan Gani Arta Dwitunggal sepakat untuk melakukan kerja sama Riset tentang Penerapan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Atas Permukaan Air. Penelitian yang dimulai sejak Juli 2022 ini bertempat di Kawasan PUSPIPTEK BRIN Serpong, tepatnya di area sekitar Danau Masjid Bahrul Ulum.
Pada proyek bersama ini, BRIN melalui Organisasi Riset Energi dan Manufaktur berperan sebagai pelaksana teknis penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan penelitian berdasarkan Pasal 10 dan 11 Peraturan BRIN No. 7 Tahun 2022. Adapun SEI dan Gani Arta Dwitunggal menjadi perusahaan yang mensupport kebutuhan komponen penelitian Tim Riset BRIN. Salah satunya, SEI memberikan 16 Panel Modul Surya beserta dengan relnya, dan Gani Arta Dwitunggal memberikan sistem pengapung (floater) untuk peletakkan modul tenaga surya.
Penelitian ini memiliki tujuan besar untuk memanfaatkan energi matahari yang berpotensi besar di Indonesia. Semakin tingginya pembangunan di kawasan darat menjadi pemukiman atau industri, pemanfaatan area perairan dengan sistem PLTS Apung bisa menjadi solusi pemanfaatan energi baru terbarukan. Analisi kinera dari penelitian ini adalah perihal kesetimbangan energi, kajian karkteristik modul fotovoltaik yang mencakup efisiensi, kondisi fisik temperature dan kondisi visual, karakteristik kondisi air yang nantinya akan tertutup modul fotovoltaik, kondisi fisik floater (warna, kekuatan, dan ketahanan), serta temperature ambient.
Harapannya, penelitian ini akan menjadi proyek bersama yang menghasilkan sebuah penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat diimplementasikan untuk pemanfaatan sumber daya energi yang maksimal dan ramah lingkungan. Selain itu, segala proses dari penelitian ini dapat menjadi pengalaman bagi seluruh pihak untuk melanjutkan konservasi energi di bidang yang sama di masa mendatang.
Recent Posts
7 Bulan Terpasang, Saung Tenaga Surya Taman Tegallega Kian Bermanfaat untuk Masyarakat
By Admin
Sebanyak 5 unit saung tenaga surya Program CSR PT Len Industri dan PT Surya Energi Indotama (SEI) telah terpasang di Taman Tegallega Bandung sejak Januari 2022 lalu. Diresmikan oleh Wali Kota Bandung, keberadaan Saung Tenaga Surya ini kian memberikan manfaat bagi warga pengunjung Taman Tegallega. Beberapa warga yang biasa berolahraga di Taman Tegallega memanfaatkan saung ini untuk beristirahat usai lelah berlari mengelilingi tugu Bandung Lautan Api. Tak hanya itu, mereka pun bisa mengisi baterai HP dari charging port yang telah disediakan di meja saung.
Berdasarkan penuturan warga, mereka sangat terbantu dengan keberadaan saung tenaga surya ini. “Ya bermanfaat untuk istirahat setelah olahraga atau untuk ngecas HP,” ujar salah seorang warga. Atau juga petugas keamanan yang merasakan manfaat lainnya dari lampu penerangan otomatis yang terpasang di saung dan akan menyala pada saat malam hari. “Sangat terbantu, khususnya ketika sedang jaga piket. Karena kan disini ada beberapa yang lampu penerangan umumnya tidak nyala.”
Melihat antusiasme pengunjung Taman Tegallega dan juga kebermanfaatan Saung Tenaga Surya yang bisa dirasakan langsung oleh warga, PT SEI akan terus melanjutkan Program CSR ini dengan memasang kembali 5 titik saung di Taman Tegallega Bandung. Hal ini dirasa merupakan strategi yang baik untuk memberikan manfaat dan meningkatkan CSV (Corporate Shared Value) dari program yang digulirkan.
Terakhir, mengingat atas apa yang telah disampaikan pada saat peresmian Januari lalu, Saung Tenaga Surya ini adalah wujud inovasi karya anak bangsa, khususnya warga Bandung dalam mengimplementasikan teknologi ramah lingungan dan green energy. Selain itu, Saung Tenaga Surya ini akan mendukung Pemkot Bandung dalam implementasi program “Bandung Caang Baranang” yang dicanangkan.