Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke PT SEI: Fokus Pada Huluisasi Industri PLTS dan Koneksi Listrik Daerah 3T
By Admin
Bandung, (24/06/22) – PT Surya Energi Indotama (PT SEI) menjadi salah satu perusahaan tujuan Komisi VII DPR RI dalam melakukan rangkaian Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI yang membidangi energi dan perindustrian. Kunjungan Kerja Spesifik ini menyasar pada diskusi pengembangan infrastruktur energi baru terbarukan, khususnya panel surya di Indonesia.
Diskusi dihadiri oleh Anggota Komisi VII DPR RI yang dipimpin oleh H. Eddy Soeparno S.H., M.H. selaku Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Iswanto selaku Dirut PT SEI, Wiluyo Kusdwiharto selaku Direktur Mega Proyek dan EBT PT PLN, Andriah Feby Misna, S.T., M.T selaku Dir. Aneka EBT ESDM, M. Arifin selaku Sekretaris Ditjen ILMATE, Liliek Widodo selaku Dir. Industri Logam Kemenperin, dan Linus Andor Mulana Sijabat selaku Direktur Strategi Bisnis & Portofolio PT Len Industri (Persero).
Salah satu tujuan Kunjungan Kerja Spesifik ini adalah mendapatkan gambaran permasalahan yang dihadapi serta dukungan yang diharapkan oleh PT Len dan PT SEI dalam rangka pengembangan infrastruktur panel surya di Indonesia, serta mengetahui efektivitas peran yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat di daerah.
Tujuan tersebut dilatarbelakangi oleh fakta-fakta bahwa saat ini telah terbuka peluang yang sangat besar bagi industri dalam negeri untuk melakukan pengembangan bisnis di sektor PLTS. Akan tetapi, kapasitas produksi di Indonesia masih lama dan mahal dibandingkan negara lainnya. Ditambah lagi dengan belum terintegrasinya komponen industri panel surya dari hulu hingga hilir.
Sebagai pionir perusahaan panel surya di Indonesia yang telah berkiprah selama 14 tahun, PT SEI selalu berupaya dalam mengembangkan industri panel surya agar cepat diterima di masyarakat. Pada kunjungan kali ini, selain membahas mengenai huluisasi, Bambang Iswanto selaku Direktur Utama PT SEI juga menekankan bahwa PLTS harus dapat hadir menjadi solusi di daerah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan).
“Daerah 3T inilah yang menjadi fokus kita dimana masyarakat disana pun memiliki hak untuk mendapatkan akses listrik, dan PLTS bisa menjadi solusi,” ujar Bambang Iswanto.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno pun mengatakan bahwa masih banyak daerah 3T yang masih belum terkoneksi listrik secara menyeluruh. Padahal dengan curah matahari yang melimpah di Indonesia, dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan panel surya di daerah tersebut.
“Daerah-daerah yang menjadi prioritas dalam pengembangan ini ialah daerah yang masih belum terkoneksi listrik secara komprehensif terutama di daerah 3T. Dan apabila pemerintah bisa memprogramkan hal ini mungkin dari sektor industri itu bisa hidup kemudian dilain pihak juga didaerah-daerah yang masih menyandang 3T itu bisa terbantukan,” jelas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
PT SEI sudah lama aktif membangun sistem PLTS di daerah 3T. Salah satunya dengan membangun Tower Sinyal BTS bertenaga surya di daerah-daerah pelosok. Dengan dukungan dari pemerintah, harapannya PLTS ini akan menjadi solusi terdepan bagi seluruh daerah 3T yang ada di Indonesia. Maka lengkaplah sudah, mulai dari fokus huluisasi hingga implementasi hilir yang bermanfaat bagi masyarakat.
PLTS merupakan salah satu program prioritas pemerintah untuk mencapai target pengembangan EBT sebesar 23% di tahun 2025. Potensi energi surya di Indonesia juga sangat tinggi dan mulai memiliki harga yang kompetitif. Maka dari itu, diperlukan sinergi antara Pemerintah sebagai regulator, PLN sebagai operator, pihak industri sebagai produsen, serta masyarakat sebagai konsumen sehingga mampu untuk mengakselerasi pemanfaatan potensi energi surya secepatnya.