Loading...

PT. Surya Energi Indotama

Logo Surya Energi
Sei

G20 dan Transisi Energi

  • Sei

By Admin

December 26, 2022

Perhelatan akbar G20 Bali pada Juni-November 2022 lalu telah sukses dilaksanakan. Sebuah prestasi ditorehkan dengan hadirnya 17 kepala negara peserta pada acara puncak di tengah situasi sulit dunia. Adapun anggota G20 adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Dalam KTT ini, beragam hasil konkrit berhasil disepakati sebagai solusi berbagai isu global. Salah satunya ialah transisi energi berkelanjutan. Transisi energi berkelanjutan merupakan salah satu isu prioritas dalam KTT G20 karena menjadi bagian dari solusi kunci mengatasi krisis energi global yang sedang terjadi.

Negara peserta sepakat untuk mempercepat transisi energi, termasuk memastikan tercapainya target pembangunan global berkelanjutan di tahun 2030. Khususnya untuk akses energi modern yang handal, berkelanjutan, dan terjangkau bagi semua. Seperti yang diketahui saat ini, transisi energi berkelanjutan memiliki peran begitu penting bagi perubahan iklim dunia.

KTT G20 Bali menekankan pentingnya pengembangan teknologi dan infrastruktur yang inovatif dan terjangkau. Hal ini bertujuan untuk mendukung transisi energi, termasuk pentingnya kerja sama transfer pengetahuan dan inovasi teknologi. Selain itu, kesepakatan berlanjut untuk saling meningkatkan investasi dan mendorong aliran dana kepada negara berkembang guna mempercepat transisi energi dan memperkuat kerja sama.

Percepatan transisi energi ini berprinsip mempertimbangkan keuntungan bagi semua pihak tanpa ada yang tertinggal dalam prosesnya. Prinsip-prinsip tersebut yaitu:

  1. Memperkuat kepercayaan dan kejelasan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi secara nasional
  2. Meningkatkan ketahanan energi, stabilitas pasar, dan keterjangkauan
  3. Mengamankan pasokan energi dan infrastruktur
  4. Mengamankan sistem yang tangguh, berkelanjutan, dan andal
  5. Meningkatkan pelaksanaan efisiensi energi
  6. Mendiversifikasi sistem dan bauran energi
  7. Menurunkan emisi dari semua sumber energi

Disamping itu, tantangan yang perlu dihadapi adalah masalah dana selain masalah teknis seperti penguasaan teknologi, waktu pelaksanaan proyek, dan kesiapan industri pendukungnya. Transisi energi membutuhkan dana yang tidak sedikit, termasuk untuk mempercepat waktu pensiunnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Dalam mengatasi tantangan tersebut, Indonesia berupaya melakukan sejumlah terobosan antara lain penerbitan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022 mengenai Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Dengan adanya G20, inilah penguatan komitmen Indonesia dan dunia untuk mewujudkan dunia lebih baik dengan mempercepat proses transisi energi menuju energi bersih dan baru terbarukan.

Sumber: https://migas.esdm.go.id/post/read/menteri-energi-g20-harapkan-percepatan-transisi-energi-jadi-komitmen-bersama-dalam-ktt

Hubungi Kami: